Balas Dendam ke Polisi, Gangster di Brasil Bakar Bus, Truk, dan Kereta

FOMOMEDIA – Gangster di Brasil sedang ganas-ganasnya. Di sisi lain, aparat kepolisian negara tersebut juga sedang brutal-brutalnya.

Aksi kejahatan gangster sedang melanda Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (23/10/2023) kemarin. Akibat aksi itu, setidaknya ada 35 bus, empat truk, dan sebuah kereta api dibakar.

Aksi gangster paramiliter tersebut dianggap sebagai kejahatan terorganisir bermotif balas dendam. Menurut laporan The Guardian, mereka ingin membalaskan dendam lantaran pemimpinnya telah dibunuh oleh polisi.

Matheus da Silva Rezende yang menjadi salah satu pemimpin paramiliter dibunuh oleh pasukan khusus kepolisian Brasil. Tak sampai 24 jam, kematian Rezende menyulut kemarahan. Para anggota gangster pun tak terima dan merusak beberapa fasilitas umum.

Sementara itu, Gubernur Rio de Janeiro, Cláudio Castro, menyebut akan melakukan serangan balik terhadap kelompok gangster. Namun, sepertinya usaha yang akan dilakukan oleh Castro tidak mudah.

Situasi saat ini di Rio cukup mencekam. Bahkan, surat kabar O Globo menyatakan bahwa kota itu telah dikepung. Para pejabat lokal pun meminta supaya warga menghindari beberapa titik konsentrasi para gangster.

Hingga Selasa (24/10/2023) hari ini, kepolisian sedang melakukan pengejaran. Setidaknya sudah ada 12 anggota gangster yang ditangkap akibat perusakan fasilitas umum.

“Saya yakin besok akan menjadi hari yang jauh lebih tertib dan tenang. Kejahatan tidak akan menang atas kebaikan,” kata Castro, dikutip dari The Guardian.

Kekerasan Polisi

Brasil saat ini jadi salah satu negara yang memiliki tingkat kekerasan polisi tinggi. Menurut The Guardian, pada 2022 lalu, setidaknya polisi telah membunuh 6.400 orang. Dari total tersebut, 83 persen merupakan warga kulit hitam.

Paling baru dan menjadi sorotan adalah kasus kematian Thiago Menezes Flausino. Bocah laki-laki yang berumur 13 tahun tersebut harus mengembuskan napas terakhir akibat peluru nyasar polisi, Agustus 2023 lalu.

Kematian Thiago pun menyulut gelombang kemarahan. Apalagi, pemuda itu bermimpi jadi pemain timnas sepak bola Brasil.

“Dia bermimpi menjadi pesepak bola profesional. Dia telah lolos uji coba untuk tim yang lebih besar dan akan mulai bermain pada hari dia terbunuh,” kata Nataly Bezerra Flausino, bibi Thiago, dikutip dari The Guardian.

Akibat kematian Thiago, gelombang protes juga disuarakan di dalam parlemen. Renata Souza, seorang anggota parlemen sayap kiri Brasil menyebut bahwa kematian Thiago merupakan kegagalan negara dalam menjalankan civil society.

Parahnya, meski menyatakan peluru nyasar sebagai penyebab kematian, pihak kepolisian Brasil juga mencap Thiago sebagai pengedar narkoba. Oleh sebab itu, kepolisian pun seakan terlihat mewajarkan pembunuhan itu.

Akibat kasus tersebut, masyarakat sipil Brasil semakin memiliki sentimen tinggi terhadap kepolisian. Termasuk apa yang dirasakan oleh anggota gangster pimpinan Matheus da Silva Rezende.

Menurut laporan Metropoles, Rezende terbunuh pada Senin (23/10/2023) kemarin. Pria yang dikenal sebagai Faustão tersebut melakukan konfrontasi terhadap petugas kepolisian.

Selain itu, sosok Faustão sendiri merupakan keponakan anggota milisi Luís Antônio da Silva Braga, seorang pimpinan paramiliter di Zona Barat ibu kota Rio de Janeiro. Hingga saat ini, Braga jadi salah satu ketua gangster paling terkenal di Rio.

Dengan posisinya itu, Faustão pun jadi salah satu pemimpin dalam gangster yang disegani. Maka, sejak kematiannya, para anggota gangster melakukan serangkaian serangan. Bahkan, serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok Braga.

Penulis: Sunardi

Editor: Yoga

Ilustrator: Vito