Ternyata Emoji Bisa Bantu Selamatkan Lingkungan

by | Dec 16, 2023

Biodiversitas | Konservasi | Riset | Teknologi

FOMOMEDIA – Para ahli biologi percaya emoji bisa membantu masyarakat mengenal biodiversitas sekaligus menyelamatkan lingkungan.

Pernahkah kamu berpikir mengapa di berbagai aplikasi media sosial seperti WhatsApp, Facebook, atau Messenger terdapat fitur emoji hewan dan tumbuhan? Menurut para ahli biologi, hal itu dapat membantu meningkatkan kesadaran akan konservasi kepada masyarakat luas.

Menurut para ahli biologi, fitur emoji seharusnya dijadikan sebagai cerminan tentang betapa beragamnya hayati di bumi. Apalagi, saat ini banyak perpustakaan yang dianggap hanya menyimpan koleksi terbatas.

Para ahli biologi pun menyoroti perlunya tindakan kesadaran terkait biodiversitas itu. Salah satunya melalui peran emoji yang, di kemudian hari, diharapkan bisa membantu menyelamatkan lingkungan.

Perpustakaan saat ini dianggap hanya menyimpan koleksi bacaan tentang hewan atau tumbuhan yang sudah familiar. Padahal, lebih dari itu, terdapat berbagai tumbuhan, jamur, dan jenis mikroorganisme yang kurang terwakili.

“Dalam masyarakat kita yang semakin terdigitalisasi, kita tidak boleh meremehkan potensi emoji untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan apresiasi terhadap keanekaragaman kehidupan di bumi,” kata para ahli Biologi, dikutip dari Sky News.

Peran Unicode

Dalam penggunaan emoji sehari-hari, mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa fitur itu selalu mengalami pembaruan. Salah satu yang melakukan pembaruan itu adalah Unicode.

Unicode secara berkala melakukan pembaharuan emoji. Termasuk dalam penggunaan warna kulit dan jenis kelamin dari manusia yang selalu diperbarui.

Sementara itu, para peneliti di Universitas Milan, Italia, mengkategorikan setiap ikon yang berkaitan dengan alam dan jenis hewan. Hasilnya, para peneliti itu berhasil menemukan 92 hewan, 16 tumbuhan, dan satu jamur dan mikroorganisme.

Langkah Tidak Mudah

Namun, dalam hal pembuatan emoji hewan, beberapa pengembang menemukan kesulitan. Hal ini merujuk pada hewan yang masih satu tingkat genus atau famili, seperti semut atau buaya.

Secara keseluruhan, saat ini emoji hewan 76 persen adalah vertebrata. Sementara, lainnya yakni artropoda sebanyak 16 persen, moluska 4 persen, dan sisanya klasifikasi famili lain.

Meski begitu, para ilmuwan percaya bahwa dengan pengembangan berbagai jenis biodiversitas di emoji akan terus meningkat. Saat ini saja, dibandingkan dengan 2015, jumlah emoji sudah dua kali lipat meningkat.

Sejalan dengan peningkatan jumlah emoji itu, para ilmuwan berharap berbagai spesies yang masih satu famili akan dimunculkan. Kesadaran akan berbagai jenis keragaman hayati pun penting untuk dimiliki banyak orang.

Penulis: Sunardi

Editor: Yoga

Ilustrator: Vito

BAGIKAN :

ARTIKEL LAINNYA

KOMENTAR

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments