Siswi SMK di Medan Diperkosa Sesama Pelajar hingga Tewas

by | Dec 6, 2023

Kekerasan Seksual | Kriminal | Perempuan

FOMOMEDIAIndonesia darurat kasus kekerasan seksual. Kali ini, siswi SMK di Medan tega diperkosa oleh sesama pelajar yang berujung meninggal dunia.

Kasus pemerkosaan kembali terjadi. Kali ini seorang siswi kelas 1 SMK di Kota Medan telah menjadi korban hingga berujung tewas.

Korban, PJS (15), harus mengalami nasib tragis. Ia diduga diperkosa oleh seorang pelajar yang berinisial WAS (17) di kos daerah Jalan Jamin Ginting, Kota Medan. 

Orang tua korban menduga kuat bahwa anaknya telah dibunuh. Menurut US, ayah korban, anaknya menghembuskan napas terakhir saat berada di ruang IGD RSUP Adam Malik, Sabtu (2/12/2023) dini hari.

US pun bercerita tentang kronologi peristiwa yang menimpa putrinya. Pria yang bekerja sehari-hari sebagai pemulung tersebut mengatakan pada Jumat (1/12/2023) pagi, anaknya pergi ke sekolah bersama dengan kawannya.

Hingga siang hari PJS belum pulang ke rumah lantaran mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Namun, hingga larut malam PJS tak kunjung pulang ke rumah hingga membuat US cemas.

“Tiba-tiba, nomor anak saya menelepon tapi yang angkat ibu-ibu. Dia bilang anak saya seperti kesurupan, kejang-kejang, di kosan. Diberitahulah alamatnya. Saya dan istri langsung ke sana,” kata US, dikutip dari Detik.

Sesampainya di lokasi, US melihat PJS telah terbaring di atas kasur di lantai dua di sebuah kos. Kondisi PJS memprihatinkan dan tidak bisa diajak berkomunikasi.

Tergelatak di Kos

Menurut US, di kamar kos tersebut tidak ada lampu. Bahkan, ketika mengetahui anaknya terbaring di atas kasur, PJS sudah tidak memakai baju sekolah lagi. 

“Anak saya tidak pakai baju sekolah lagi. Hanya pakai tanktop dan celana training. Tatapan matanya kosong, rambutnya basah, mulut dan hidungnya berbusa,” ujar US.

“Tidak mengenakan celana dalam, ada darah di bagian kemaluannya, beberapa kondom ditemukan di sekitar, dan sejumlah botol minuman,” lanjutnya.

PJS pun dilarikan oleh ibunya ke klinik di kawasan Simpang Selayang, Medan. Sedangkan, US langsung membuat laporan ke Polrestabes Medan.

Setelah dari klinik, PJS pun dibawa ke RS Bahayangkara untuk menjalani proses visum lalu kembali ke rumah untuk istirahat. Namun, menjelang tengah malam, hidung PJS mengeluarkan busa. 

Sejak saat itulah PJS langsung dibawa ke RSUP Adam Malik. Sayangnya, pas berada di ruang IGD, PJS menghembuskan napas terakhirnya.

Baca juga:

Pelaku Ditahan

Sejak mengetahui kondisi anaknya, US pun menduga kuat bahwa PJS telah menjadi korban pemerkosaan. Ia pun langsung mencurigai WAS yang waktu itu membawa PJS dari sekolah.

US pun langsung melaporkan WAS ke kepolisian. Kini, WAS pun telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Polrestabes Medan.

“Satu pelaku sudah diamankan (WAS). Pelaku yang di bawah umur (pelajar) ini statusnya tersangka dan ditahan,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Kini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Mulai dari pemeriksaan terhadap saksi hingga olah tempat kejadian perkara juga telah dilakukan.

Teuku pun mengatakan bahwa korban sebelum meninggal telah mengalami kekerasan seksual. “Untuk lengkapnya, nanti akan disampaikan.”

Sementara itu, US menduga pelaku tidak hanya tunggal. US pun menduga bahwa pelakunya terdapat beberapa orang lain. Apalagi, WAS dan PJS sendiri diketahui baru berteman sekitar dua minggu lalu dari media sosial.

US pun berharap supaya kasus yang menimpa anaknya tersebut bisa diungkap oleh pihak kepolisian. Ia berharap agar para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum.

Kekerasan Seksual Masih Jadi Momok

Meninggalnya PJS dengan keadaan usai diperkosa menjadi catatan kelam tersendiri. Kasus tersebut telah menjadi gambaran bahwa kasus kekerasan seksual masih jadi momok menakutkan di negeri ini.

Terutama bagi kaum perempuan yang sering kali menjadi korban. Menurut catatan Komnas Perempuan yang dilaporkan GoodStats, jumlah kasus kekerasan seksual dalam satu dekade terakhir cenderung meningkat. 

Pada 2022 misalnya, meski pada tahun tersebut jumlah kasus kekerasan seksual menurun, tetapi pengaduan ke Komnas Perempuan meningkat dari 4322 menjadi 4371. Dari total itu, setidaknya dalam sehari lembaga tersebut menerima aduan rata-rata 17 kasus.

Penulis: Sunardi

Editor: Safar

Ilustrator: Salsa

BAGIKAN :

ARTIKEL LAINNYA

KOMENTAR

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments