FOMOMEDIA – Kalau kamu disogok Rp100 ribu untuk memilih seorang calon, tahukah berapa nilai suaramu itu per harinya?
Akhir-akhir warganet Twitter dihebohkan dengan sebuah foto baliho yang terpasang dengan ukuran gede. Tapi, bukan ukurannya yang membuat heboh, melainkan pesan moral yang ada di baliho tersebut.
Diketahui, bahwa iklan baliho tersebut merupakan milik seorang pedagang telur puyuh. Menariknya, kata-kata di dalam iklan dengan tajam mengkritik kita semua yang masih menerima uang “serangan fajar”.
“Hak pilihmu lebih murah dari sebutir telur puyuh,” begitulah kalimat tajam itu berbunyi. Iklan yang dibuat oleh Join’s Mart tersebut juga memberikan rincian uang yang diterima dari praktik politik uang dalam pemilihan umum.
“Jika kamu dibayar Rp100.000 untuk memilih kepala desa dan dibagi 6 tahun = Rp46 per hari,” lanjut kata-kata dalam baliho itu.
Lebih detailnya, selama enam tahun jika ditotal semua, akan ketemu 2.190 hari. Total uang Rp100.000 yang diterima itu dibagi 2.190 hari, maka ketemu Rp46.
Dari kalkulasi harga itulah, bisa diketahui bahwa ternyata suara kita bisa lebih murah dari harga satu butir telur puyuh. Harga satu butir telur puyuh di pasaran dibanderol seharga Rp500, dan rata-rata Rp35.000 sampai Rp40.000 tiap kilonya.
Foto iklan baliho telur puyuh tersebut diunggah oleh akun Twitter @iklanlawak pada Minggu (8/5/2023) lalu. Kini, unggahan tersebut mendapatkan atensi tersendiri bagi warganet.
“Ada yang sampe minjem bank 300 juta buat bagiin ke warga biar milih doi. Gue dapat uangnya, tapi gue pilih calon yang gak bagi-bagi uang, seenggaknya gue pilih gegara nggak main uang. Endingnya si kades yang minjem 300 juta nggak kepilih, wahaha, kalo ada yang bagiin uang wajib digituin, biar kapok,” tulis akun @ohmyjhones.
Senada komentar tersebut, salah satu warganet ini juga memberikan komentar yang api terkait politik uang. “Gue sih tetap ambil duitnya, milihnya mah, ya, suka-suka gue lah wkwkwk,” tulis @eightysecs menanggapi.
Unggahan foto tersebut dibagikan oleh akun komedi, tetapi kritikan yang terkandung benar-benar tajam. Apalagi, iklan itu muncul jelang Pemilu 2024. Bisa dijamin, suhu politik mulai tahun ini bakal terus memanas.
Semoga kita terhindar dari politik uang. Seperti kata iklan di dalam baliho, politik uang itu bisa membuat suara kita lebih murah ketimbang harga satu butir telur puyuh.
Penulis: Sunardi
