FOMOMEDIA – Kebakaran di pesta pernikahan di Irak dianggap berasal dari kelalaian. Kini, banyak pejabat yang dipecat akibat tragedi itu.
Pesta pernikahan yang seharusnya menyenangkan berubah jadi sebuah tragedi menelan korban ratusan jiwa. Peristiwa yang terjadi di gedung resepsi Al-Haitham Hall, Qaraqosh, Irak, itu menewaskan 107 orang.
Peristiwa kebakaran pada Minggu (1/10/2023) tersebut diketahui berasal dari kembang api yang berada di dalam gedung. Menurut saksi mata sebagaimana dilaporkan BBC, peristiwa tersebut terjadi mulai pukul 19:00-19:45 waktu setempat.
“Saat dansa berlangsung, salah satu kembang api menghantam atap. Langit-langit tiba-tiba terbakar dan menyebar ke mana-mana karena semuanya terbuat dari panel sandwich, lembaran vinil, dan kain,” kata seorang saksi mata, dikutip dari BBC.
Langit-langit di ruangan tersebut merupakan bagian dari dekorasi. Dikarenakan bahannya terbuat dari kain, api dengan cepat menyebar.
Dalam beberapa video yang beredar, terlihat kain dan benda-benda perkakas dekorasi yang ada di bagian atap berjatuhan. Melihat kejadian itu, pengantin dan para tamu undangan pun langsung panik dan berlarian.
Celakanya, dikarenakan jumlah orang yang banyak, kepanikan melihat kobaran api yang jatuh ke lantai pun membuat orang-orang panik. Mereka kebingungan untuk menyelamatkan diri masing-masing.
“Kembang api mulai naik ke langit-langit [dan] seluruh aula terbakar,” kata Rania Waad, seorang gadis berusia 17 tahun, yang mengalami luka bakar di tangannya.
Keluarga Pengantin Wanita Tewas Semua
Pengantin yang tepat berada di bawahnya langsung segera menghindari api. Suara orang-orang menjerit histeris pun tak terhindarkan. Bahkan, ketika api mulai membesar di langit-langit, listrik pun mulai padam.
Listrik padam itu pun langsung membuat orang-orang bingung akan lari ke mana. Mereka tidak tahu arah jalur evakuasi. Dari kejadian itu, beberapa sumber menyebut jumlah korban mencapai 119 orang. Namun, komite investigasi pemerintah mengumumkan bahwa 107 orang yang tewas.
Kedua mempelai diketahui selamat meski mengalami luka bakar. Sementara, pengantin perempuan dikabarkan kehilangan seluruh keluarganya. Sedangkan, pengantin laki-laki kehilangan ibunya.
“Saya punya teman yang seluruh keluarganya meninggal. Dia, anak-anaknya, ibunya, istrinya, semuanya. Banyak seluruh keluarganya yang meninggal,” kata salah satu korban selamat.
Selain itu, dari total korban ratusan jiwa tersebut, sebanyak 80 lebih yang meninggal akibat menderita luka bakar serius. Beberapa korban lain pun meninggal ketika mencoba melarikan dari kobaran api.
Tanggapan Penyelidik
Penyebab terjadinya kebakaran di pesta pernikahan tersebut dianggap seratus persen tidak disengaja. Hal itu pun diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Irak Abdul Amir al-Shammari sebagaimana dilaporkan oleh BBC.
Menurutnya, di gedung resepsi tersebut memiliki kapasitas 500 orang. Namun, pada acara pernikahan tersebut jumlahnya hingga dua kali lipat.
“Pemilik aula mengira arus pendek telah memicu kebakaran, jadi dia memutus aliran listrik, yang berdampak signifikan. Hal ini memicu kekacauan, kepanikan dan desak-desakan,” ujar Shammari.
Akibat insiden kebakaran tersebut akhirnya menangkap 14 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah pemilik aula, dan beberapa orang yang terlibat menyalakan kembang api. Mereka dianggap lalai dalam menangani masalah kebakaran api tersebut.
Selain itu, akibat tragedi tersebut, setidaknya wali kota Qaraqosh, direktur kota, kepala pariwisata dan rekreasi, pejabat listrik, dan kepala pemadam kebakaran dan keamanan pertahanan sipil telah dipecat. Mereka dianggap bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
“Hukuman terberat yang diizinkan oleh hukum bagi mereka yang bertanggung jawab atas kelalaian atau kegagalan yang menyebabkan kebakaran tragis ini,” kata Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani.
Kini, penyelidikan masih terus dilakukan. Kebakaran di acara pernikahan tersebut pun jadi pembelajaran banyak pihak untuk berbenah.
Penulis: Sunardi
Editor: Yoga
Ilustrator: Vito