FOMOMEDIA – Perpustakaan umum Gabriel García Márquez dinobatkan jadi perpustakaan terbaik dunia pada tahun ini. Memangnya apa keunggulannya?
Sebuah perpustakaan umum bernama Gabriel García Márquez di Barcelona, Spanyol, baru saja ditetapkan sebagai yang terbaik di dunia. Penetapan tersebut dilakukan oleh International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA).
Kongres IFLA yang digelar di Rotterdam, Belanda, pada 21-25 Agustus 2023 itu menganugerahi perpustakaan yang memakai nama novelis sohor Kolombia sebagai yang terbaik di dunia. Salah satu yang menarik yakni lokasi perpustakaan tersebut adalah karena dibangun di lingkungan kelas pekerja di Sant Martí de Provençals.
Menurut laporan The Guardian, para juri IFLA memberikan penghargaan karena memuji arsitektur dan pendekatan yang dilakukan. Perpustakaan Gabriel García Márquez dianggap mampu mendorong masyarakat lokal untuk menggunakan sumber daya secara maksimal.
Selain itu, adanya interaksi antara staf dan komunitas lokal, fleksibilitas ruang dan layanan, hingga komitmen terhadap pembelajaran dan keberlanjutan lingkungan jadi nilai tambah.
“Kami menerima penghargaan ini justru karena kami memilih model yang menjadikan perpustakaan sebagai perpanjangan dari rumah, dengan kursi berlengan dan ruang yang membuat orang merasa seperti di rumah sendiri,” kata Neus Castellano, direktur perpustakaan, dikutip dari The Guardian.
“Hal ini menyebabkan anak-anak kecil dan orang lanjut usia khususnya menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan, dan mereka tidak datang hanya untuk mengambil buku. Mereka menghabiskan waktu lebih lama di sini. Lingkungan yang padat penduduk dan banyak siswanya sangat membutuhkan perpustakaan ini,” lanjutnya.
Satu-satunya yang Masuk Nominasi
Dari beberapa penilaian yang dilakukan oleh IFLA, hanya Perpustakaan Gabriel García Márquez yang mewakili Spanyol. Meski baru dibuka tahun lalu, rupanya kualitas perpusatakaan tersebut sudah diakui dunia.
Menurut Castellano, perpustakaan tersebut tidak berharap menang. Di sisi lain, ia merasa prihatin cuma perpustakaan yang dipimpinnya saja yang masuk ke nominasi mewakili negaranya.
“Ini pengakuan atas semua pekerjaan yang telah dilakukan kota. Perpustakaan juga memainkan peran besar di Barcelona, mereka selalu penting,” ujar Castellano.
Kini, dengan meraih penghargaan itu, Perpustakaan Gabriel García Márquez terus dikembangkan. Saat ini perpustakaan tersebut memiliki kapasitas 800 sampai 1.300 orang. Ke depannya, beberapa fasilitas seperti untuk anak berkebutuhan khusus akan segera dibuka.
Alasan Dinamai Gabriel García Márquez
Penamaan Gabriel García Márquez pada perpustakaan itu tentu bukan tanpa sebab. Salah satu yang mendasari yakni Gabo, panggilan akrab Gabriel García Márquez, pernah tinggal di Barcelona.
Gabo pernah tinggal di Barcelona dari tahun 1967 hingga 1975. Selama tinggal di sana, Gabo telah menetaskan karya novel monumentalnya bertajuk Seratus Tahun Kesunyian.
Novel tersebut terbit saat Gabo tinggal di Barcelona di tahun pertamanya. Ia pun menjadi salah satu penulis Amerika Latin yang pernah tinggal di kota itu.
Kini, beberapa karya para penulis Amerika Latin seperti Mario Vargas Llosa juga tersimpan rapi di Perpustakaan Gabriel García Márquez. Bahkan, saat ini perpustakaan itu telah memiliki koleksi 40.000 dokumen yang relevan dengan sastra Amerika Latin.
Penulis: Sunardi
Editor: Yoga
Ilustrator: Vito
[…] Perpustakaan Nasional Perancis mengarantina koleksi bukunya yang berasal dari abad ke-19. Usut punya usut, ternyata buku-buku tersebut harus diamankan lantaran sampulnya berwarna hijau zamrud dan diyakini mengandung arsenik. […]
[…] di atas pernah dipublikasikan di Fomomedia.id pada 23 Agustus […]