OpenAI, Anthropic, Microsoft, dan Google Bentuk Badan Pengawas Pengembangan AI

by | Jul 27, 2023

Anthropic | Artificial Intelligence | Google | Internasional | Kecerdasan Buatan | Microsoft | OpenAI | Teknologi

FOMOMEDIA – Empat raksasa teknologi membentuk badan pengawas pengembangan AI. Namun, fungsinya tak terbatas sampai di situ…

OpenAI, Anthropic, Microsoft dan Google jadi perusahaan yang paling berpengaruh dalam hal produksi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Kini, keempat perusahaan tersebut telah mengumumkan pembentukan badan industri untuk mengawasi pengembangan AI.

Badan industri yang mengawasi tersebut bernama Frontier Model Forum. Lembaga itu secara bersama-sama dibentuk dan berbasis di Inggris.

Menurut laporan The Guardian, badan tersebut akan memiliki fokus pada pengembangan model AI yang aman dan bertanggung jawab.

“Perusahaan yang menciptakan teknologi AI memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengembangannya aman, terjamin, dan tetap berada di bawah kendali manusia,” kata Brad Smith, Presiden Microsoft, dikutip dari The Guardian.

“Inisiatif ini merupakan langkah penting untuk menyatukan sektor teknologi dalam memajukan AI secara bertanggung jawab dan mengatasi tantangan sehingga bermanfaat bagi seluruh umat manusia,” lanjutnya.

Selain itu, tujuan pembentukan kelompok tersebut adalah untuk mempromosikan penelitian keamanan AI. Lalu, yang tak kalah penting, badan itu bisa jadi wadah diskusi risiko kepercayaan dan keamanan dalam AI bersama politisi dan akademisi.

Selain membentuk model AI yang bertanggung jawab, Frontier Model Forum juga bertujuan membantu mengembangkan penggunaan AI yang positif, seperti memerangi krisis iklim dan mendeteksi kanker.

Selain itu, adanya Frontier Model Forum dibentuk juga untuk menciptakan mesin AI paling canggih yang pernah ada. Bahkan, ambisi dari Frontier Model Forum bisa mengembangkan AI dengan berbagai macam tugas. 

Bendung Teknologi yang Semakin Cepat?

Sebelum badan tersebut dibentuk, pada hari Jumat (21/7) pekan lalu, beberapa perusahaan teknologi telah menyetujui langkah perlindungan dari AI menyusul pertemuan dengan Joe Biden di Gedung Putih. Salah satu hasil pertemuan tersebut yakni adanya watermarking konten AI untuk mempermudah menemukan materi yang menyesatkan.

Sementara itu, The Guardian melaporkan bahwa sejumlah pihak masih meragukan komitmen perusahaan teknologi untuk menepati janji. Bahkan, Meta telah merilis model AI baru yang dianggap oleh ahli telah diberikan template untuk “membuat bom nuklir”.

Arus perkembangan AI memang akhir-akhir ini memang terasa sangat cepat. Maka, pertemuan empat perusahaan raksasa itu menjadi langkah penting untuk membendung penggunaan AI yang tidak bertanggung jawab.

Sebelum kesepakatan empat perusahaan raksasa itu terjadi, Uni Eropa dengan tegas telah membuat undang-undang AI yang mewakili upaya legislatif untuk mengatur teknologi.

Sementara itu, Andrew Rogoyski dari Institute for People-Centred AI di University of Surrey mengatakan bahwa adanya pengawasan AI oleh badan yang baru saja dibentuk itu tidak boleh melanggar regulasi.

“Saya sangat prihatin bahwa pemerintah telah menyerahkan kepemimpinan AI ke sektor swasta, mungkin tidak dapat dipulihkan,” kata Rogoyski.

“Ini adalah teknologi yang sangat kuat, dengan potensi besar untuk kebaikan dan keburukan, sehingga membutuhkan pengawasan independen yang akan mewakili orang, ekonomi, dan masyarakat yang akan terkena dampak AI di masa depan,” pungkasnya.

Lalu, apakah dengan bersatunya empat perusahaan raksasa yang mengembangkan AI itu bisa membawa kebaikan? Atau, justru menimbulkan kemudaratan? Mari nantikan saja.

Penulis: Sunardi

Editor: Yoga

Ilustrator: Vito

BAGIKAN :

ARTIKEL LAINNYA

KOMENTAR

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments