FOMOMEDIA – Menteri Keadilan Sosial Spanyol, Ione Bellara, disebut kehilangan jabatan karena getol bela Palestina. Benarkah demikian?
Menteri Keadilan Sosial Spanyol Ione Bellara resmi dicopot dari pemerintahan. Pengumuman tersebut disampaikan langsung Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sánchez yang merombak kabinetnya pada Senin (20/11/2023) lalu.
Sosok Bellara memang jadi salah satu sorotan sejak konflik Israel dan Hamas memanas. Perempuan 36 tahun tersebut getol menyuarakan suara-suara pembelaan terhadap Palestina.
Bellara yang menjadi pemimpin partai sayap kiri Spanyol tersebut sangat vokal dalam memperjuangkan Palestina. Ia mendesak komunitas internasional supaya memberikan sanksi kepada Israel atas perbuatan genosida di tanah Gaza.
“Hari ini kami ingin menyuarakan kecaman bahwa negara Israel melakukan genosida terencana di Jalur Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang tanpa listrik, makanan, dan air, serta melakukan pemboman terhadap penduduk sipil yang merupakan hukuman kolektif. Sangat melanggar hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” kata Bellara, dikutip dari The New Arab.
Selain itu, Bellara juga mengecam sikap para pemimpin dunia yang menerapkan standar ganda ketika menanggapi perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina.
Itulah yang kemudian memunculkan spekulasi soal alasan Bellara dicopot. Hingga kini, belum ada keterangan resmi alasan mengapa perempuan progresif tersebut harus dihapuskan dari jajaran kabinet.
Akun X Quds News Network jadi salah satu yang menyebar spekulasi tersebut. Mereka menyebut Bellora dilengserkan lantaran aktif membela Palestina. Postingan tersebut telah diposting ulang hampir 10 ribu kali dan disukai sekitar 15 ribu pengguna.
Akan tetapi, ada yang janggal dari narasi Quds News itu. Pasalnya, menteri pembela Palestina lainnya, Sira Rego (Menteri Pemuda & Olahraga), masih bertahan di kabinet. Rego bahkan baru dilantik awal pekan ini.
Yang Sebenarnya Terjadi
Saat ini Spanyol sedang bersiap memilih PM yang baru. Sebagai petahana, Sánchez mencalonkan kembali sebagai PM Spanyol untuk masa jabatan selanjutnya.
Menurut laporan La Moncloa, Sánchez berhasil memperoleh dukungan mayoritas absolut dari DPR dengan 179 suara mendukung. Sementara, sebanyak 171 menentang sosok tersebut.
Sánchez berasal dari Partai Pekerja Sosialis Spanyol (PSOE/Partido Socialista Obrero Español). Ia akhirnya terpilih kembali menjadi PM Spanyol untuk jabatan empat tahun ke depan.
Berbeda dengan Sánchez, Bellara justru dari Partai Podemos. Partai sayap kiri progresif tersebut masih berada di bawah bayang-bayang PSOE.
Di dalam kementerian, para politisi Podemos semakin disingkirkan. Selain Bellara, ada juga Irene Montero. Ia sebelumnya sempat menjabat sebagai Menteri Kesetaraan. Namun, akhirnya Montero digantikan Ana Redondo dari PSOE.
Kini, selain menyingkirkan beberapa menteri yang berasal dari Podemos, rezim Sánchez juga memveto partai tersebut.
“Hari ini [20/11/2023] keputusan Pedro Sánchez dan Yolanda Díaz untuk memveto Podemos di pemerintahan telah terkonfirmasi. Sebuah keputusan yang tidak hanya tidak adil namun juga merupakan kesalahan politik yang serius karena di blok progresif kita semua saling membutuhkan, terutama untuk memotori transformasi yang paling ambisius,” tulis Bellara.
Jadi, dari sini bisa disimpulkan bahwa Bellara dan Montero tidak disingkirkan karena membela Palestina, tetapi karena ada intrik politik dalam kabinet yang membuat mereka tersisih.
Penulis: Sunardi
Editor: Yoga
Ilustrator: Vito