FOMOMEDIA – Megawati menyebut bahwa penguasa saat ini mirip Orba. Tapi, kalau dipikir-pikir, presiden sekarang bukannya dari PDIP?
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Menurut Megawati, Indonesia saat ini sedang dikuasai oleh segelintir penguasa yang mirip seperti masa Orde Baru (Orba).
Namun, Megawati tidak menyebut dengan jelas siapa penguasa yang dimaksud. Ia pun melanjutkan, ia tak ingin masa seperti Orba terulang kembali. Pesan tersebut yang disampaikan pada acara Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) kemarin.
“Mestinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel, karena republik ini penuh pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?” kata Megawati, dikutip dari Republika.
“Sudah berhenti deh Bapak-Bapak tuh yang saya sindirin ini, insaf, insaf. Berapa sih jumlahnya dibandingin sama rakyat? Aih, saya enggak manas-manasin, ini realita,” lanjutnya.
Adapun istilah Orba sendiri merujuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Rezim tersebut secara politis mendaku sebagai Orba setelah Presiden Sukarno lengser.
Merasa Tidak Dihormati
Dalam acara tersebut, perempuan kelahiran 23 Januari 1947 tersebut juga menyinggung dirinya yang sempat menjadi presiden ke-5 Republik Indonesia. Oleh sebab itu, dirinya merasa kesal jika ada orang yang seakan tidak menghormatinya.
“Bayangkan, kok, saya tidak seperti dihormati ya, lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden, lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia,” ucap Megawati.
Megawati menyebut bahwa saat ini ada pihak yang ingin bersaing dengan dirinya. Namun, ia mengaku tak merasa gentar lantaran mendapat dukungan penuh dari kader-kader PDIP.
Para kader PDIP itu, menurut Megawati, memiliki jiwa yang militan. Dia pun yakin partainya tak akan kalah melawan para pesaingnya saat ini.
“Kita, saya kalau suka di PDI Perjuangan itu. Kalau ke diri saya selalu bilang gini ‘Biar ibu ini perempuan tapi ibu petarung’,” ujar Megawati, dikutip dari Detik News.
Dalam momen tersebut, Megawati pun mengingatkan kepada para relawan Ganjar-Mahfud untuk tidak santai. Para relawan pun harus mengikuti instruksi dari Tim Pemenangan Nasional calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PDIP itu.
PDIP yang Berkuasa
PDIP saat ini bisa dibilang menjadi salah satu partai paling besar di Indonesia. Mulai dari parlemen dan kabinet dikuasai oleh partai berlogo kepala banteng itu.
“Dari fakta yg ada PDIP justru yg paling berkuasa. Mereka menguasai parlemen dan kabinet, ditambah lagi dari 34 provinsi di Indonesia, PDIP menguasai 16 provinsi,” tulis Mazzini melalui akun X miliknya.
Influencer tersebut juga menyinggung bahwa dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, PDIP berhasil menguasai 16 provinsi. Sementara, kursi di kabinet, PDIP mendapat jatah menteri paling banyak, yakni 8 menteri. Sedangkan, di Dewan Perwakilan Rakyat RI, PDIP menguasai 128 kursi.
Dari data tersebut, seperti kata Mazzini, adalah yang paling berkuasa. Meski demikian, memang belakangan ada keretakan antara PDIP dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi sendiri sampai sekarang masih berstatus kader PDIP. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, Jokowi seperti sudah berada di kubu berseberangan dengan PDIP. Buktinya, tentu saja, penetapan GIbran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto yang, dalam Pilpres 2024 nanti, akan melawan jagoan PDIP, Ganjar Pranowo.
Penulis: Sunardi
Editor: Yoga
Ilustrator: Vito