FOMOMEDIA – Tepat dua bulan setelah Johnny G. Plate ditahan lantaran dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G, kini posisi Menkominfo diisi oleh Budi Arie Setiadi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7).
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 62/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Maju 2019- 2024.
Usai membacakan Keppres tersebut, Jokowi kemudian memimpin pembacaan sumpah jabatan yang ditirukan oleh Budi Arie Setiadi.
“Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segara peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Budi mengucap sumpah jabatan barunya, dikutip dari kompas.com.
Budi Arie Setiadi pun resmi menjabat sebagai Menkominfo yang sebelumnya diisi oleh Johnny G. Plate. Usai pelantikan, Budi mengaku akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Jokowi.
“Jadi gini, kita akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh pak presiden. Kita pokoknya nanti akan gerak cepat, ya,” kata Budi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
“Tadi sudah disampaikan semua banyak. Tadi soal platform media sosial, soal perkuatannya dan sebagainya. Pokoknya kita jalankan instruksi presiden,” lanjut Budi.
Sebelum Budi dilantik, posisi Menkominfo sempat dijabat secara interim oleh Mahfud MD. Ia ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Menkominfo tersebut setelah Johnny Plate dicopot dari jabatannya lantaran menjadi terdakwa kasus pengadaan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G oleh Kejaksaan Agung.
Adapun dalam pelantikan tersebut, selain Budi yang menjadi Menkominfo, ada juga pelantikan lima wakil menteri (wamen). Nezar Patria sebagai Wamenkominfo, Paiman Raharjo sebagai Wamendes, Pahala Mansury sebagai Wamenlu, Rosan Roeslani sebagai Wamen BUMN, dan Saiful Rahmat Dasuki sebagai Wamenag.
Sementara itu, usai pelantikan tersebut Jokowi juga memberikan keterangan kepada awak media. Ia menyinggung kerja Menkominfo yang baru ini yang tergolong sangat pendek.
“Kita ini hanya punya waktu yang sangat pendek, satu setengah tahun kurang. Sehingga saya ingin yang pertama di Kominfo penyelesaian penyelesaian BTS itu harus diutamakan,” kata Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Jokowi, selain proses hukum, proyek BTS juga harus tetap berjalan karena itu merupakan bagian dari pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah-daerah terdepan dan tertinggal.
“Jangan sampai kita sudah ada peristiwa hukum BTS-nya juga terbengkalai. Ini yang saya nggak mau tugas beratnya di situ,” ujar Jokowi.
“Kemudian yang kedua, kecepatan perubahan dunia ini sangat ditentukan oleh ICT [Information and Communication Technology]. Oleh sebab itu, ini juga kita perkuan dengan wamen agar yang berkaitan dengan kedaulatan data yang berkaitan dengan artificial intelligence, yang berkaitan dengan frekuensi, yang berkaitan dengan satelit, semuanya bisa segera dirampungkan dan dituntaskan. Kita juga akan bantu dengan satgas, namun kita waktunya sangat mepet sekali,” pungkas Jokowi.
Profil Budi Arie Setiadi
Sebelum menjabat sebagai Menkominfo, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Jabatannya tersebut ia pegang usai dilantik oleh Jokowi pada 25 Oktober 2019.
Namun, sebelum ia masuk ke dalam jajaran kabinet Jokowi itu, karier Budi dalam dunia politik sudah cukup panjang. Pria kelahiran Jakarta, 20 April 1969, tersebut terjun ke dunia politik pada tahun 2005.
Pada tahun tersebut Budi menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010). Pada tahun-tahun tersebut ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Kariernya di dalam partai berlogo kepala banteng itu pun cukup moncer. Sejak Jokowi maju sebagai calon presiden tahun 2014, Budi pun menjadi Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), yakni kelompok relawan pendukung Jokowi.
Sementara itu, dalam hal pendidikan, Budi merupakan alumnus mahasiswa Universitas Indonesia. Di kampus tersebut, Budi mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Ia tergolong jadi mahasiswa yang aktif. Ia diketahui pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI tahun 1994.
Budi tak hanya aktif dalam satu organisasi. Ia juga turut serta mendirikan dan membina Forum Studi Mahasiswa UI. Selain itu, Budi pun juga aktif di dalam dunia pers mahasiswa. Ia diketahui menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994.
Pada saat gelombang Reformasi 1998, Budi mendirikan surat kabar bernama BERGERAK. Ia pun juga aktif mengelola harian Media Indonesia pada tahun 1994 sampai 1996.
Budi memang aktif menulis. Gelombang Reformasi itu tak menyurutkan aksi menuangkan gagasannya. Bahkan, ia juga ikut terlibat dalam berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.
Lalu, dari kariernya yang menjadi jurnalis itulah kemudian Budi terjun ke dunia politik pada tahun 2005. Ia pun menjadi bagian dari PDI Perjuangan hingga saat ini.
Penulis: Sunardi
Editor: Yoga
Ilustrator: Vito