China dan Rusia Dukung Palestina Merdeka, Tensi Geopolitik Makin Tinggi

by | Oct 17, 2023

China | Internasional | Israel | Palestina | Politik | Rusia

FOMOMEDIA – Berbagai negara seperti China dan Rusia sudah menyatakan sikap mendukung Palestina. Namun, Israel bergeming. Mereka terus membantai rakyat Palestina di Gaza.

China dan Rusia mendukung kemerdekaan penuh Palestina dari penjajahan Israel.

Menurut laporan The Guardian, China dan Rusia telah memperkuat posisi mereka terhadap konflik di Gaza dalam beberapa hari terakhir. Dukungan dua negara itu semakin menaikkan tensi geopolitik dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis. 

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyebut bahwa aksi serangan balasan Israel sudah melampaui batas. Ia mendesak supaya aksi serangan Israel segera dihentikan lantaran menimbulkan korban banyak bagi rakyat sipil.

China memang memiliki kedekatan secara historis dengan Palestina. Kedekatan itu bisa dilihat sejak era Mao Zedong yang mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka.

Rusia pun begitu. Mereka memiliki ikatan sejarah dengan Palestina sejak era Uni Soviet. Israel, sebagai proksi Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, turut dianggap sebagai musuh oleh Uni Soviet. Kini, Rusia mewarisi sikap tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pengepungan dan serangan atas Gaza oleh Israel merupakan bentuk kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Apalagi, korban sipil termasuk anak-anak telah kehilangan nyawa.

“Korban warga sipil [akibat serangan Israel] benar-benar tidak dapat diterima. Sekarang yang utama adalah menghentikan pertumpahan darah,” kata Putin, dikutip dari The Guardian.

Selain itu, konflik Hamas dan Israel tersebut juga memancing para pejabat Rusia yang menyalahkan AS. Vassily Nebenzia, Duta Besar Rusia untuk PBB, mengatakan bahwa AS bertanggung jawab atas segala konflik di Timur Tengah.

Kolombia dan Spanyol Menyusul

Selain China dan Rusia, beberapa negara lain juga sudah menyatakan dukungan secara terbuka terhadap Palestina.

Seperti yang dilakukan Kolombia. Presiden Gustavo Petro bahkan menyamakan tindakan Israel dengan tindakan Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Akibat pernyataan itu, hubungan diplomatik Kolombia dan Israel pun memanas. Bahkan, hubungan luar negeri kedua negara harus dihentikan sementara.

Petro merespons tindakan Israel melalui akun Twitter-nya. Menurutnya, tindakan dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Israel tak kalah bejat dengan apa yang dilakukan oleh Nazi.

“Saya pernah ke kamp konsentrasi Auschwitz dan sekarang saya melihatnya ditiru di Gaza,” kata Petro, dikutip dari laporan The Guardian.

Tak jauh berbeda dengan sikap pemerintah Kolombia, pemerintah Spanyol juga menganggap apa yang dilakukan Israel merupakan bentuk genosida dan kejahatan perang.

Ione Belarra, Menteri Hak Sosial Spanyol, menuduh Uni Eropa dan AS telah terlibat dalam kejahatan perang Israel. Dalam sebuah laporan Anadolu Ajansı, ia bahkan menyarankan supaya Israel dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC/International Criminal Court).

Itulah beberapa sikap beberapa negara yang secara tegas menentang agresi militer Israel ke wilayah Palestina. Lantas, akankah desakan berbagai negara itu didengar?

Penulis: Sunardi

Editor: Yoga

Ilustrator: Vito

BAGIKAN :

ARTIKEL LAINNYA

KOMENTAR

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments