Apa Bedanya Konser Ramah Lingkungan Coldplay dengan Konser Biasa?

by | May 8, 2023

Coldplay | Konser | Musik

FOMOMEDIA – Katanya, konser Coldplay bakal ramah lingkungan. Memangnya konser yang ramah lingkungan itu seperti apa?

Grup band Coldplay akan menggelar konser di Indonesia pada 15 November 2023 mendatang. Menariknya, konser yang jadi rangkaian Music of The Spheres World Tour itu akan digelar dengan konsep ramah lingkungan. 

Unit britpop kenamaan itu rencananya akan memakai Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai venue. Chris Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion berencana memangkas 50 persen emisi karbon dibanding konser Coldplay pada 2016-2017. Pertimbangannya, tak lain, adalah krisis iklim yang makin parah.

Dalam konser ramah lingkungan tersebut,  rencananya para penonton akan menggunakan gelang LED dari bahan nabati. Gelang LED ini memang sudah menjadi salah satu ciri khas tiap konser Coldplay.

Coldplay seusai konser. (Foto: Wikipedia)

Gelang tersebut terbuat dari 100 persen bahan nabati yang bisa dikompos atau didaur ulang. Tak hanya itu, gelang LED tersebut juga akan dipangkas produksinya mencapai 80 persen. Para penonton tidak harus beli lagi, dan tetap bisa digunakan setelah konser selesai.

Beberapa hal menarik dari konser itu adalah menggunakan energi terbarukan. Rencananya, lantai yang digunakan di dalam venue adalah lantai kinetis. Pemasangan jenis lantai itu bertujuan supaya gerak dari penonton bisa diubah menjadi energi dan bisa membantu menambah daya pada konser.

Sikap Coldplay dalam berurusan dengan perubahan iklim memang tak main-main. Rencananya, dalam menjalani Music of The Spheres World Tour, mereka akan menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Bahan bakar tersebut terbuat dari limbah terbarukan yang mampu mengurangi emisi perjalanan udara sampai 80 persen.

Hal ramah lingkungan lainnya yang ditampilkan dari konser Coldplay adalah penggunaan panggung. Rencananya, penggunaan panggung akan disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya lokal di lokasi. Hal tersebut adalah bentuk antisipasi terhadap penggunaan energi ketika proses pengangkutan.

Lalu, satu hal yang tak bisa dilupakan yakni terkait pengelolaan sampah. Coldplay berencana untuk mengurangi sampah semaksimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan tidak menjual air minum kemasan plastik sekali pakai di venue.

Bisa Ditiru Pemerintah RI

Rencana grup band Coldplay menggelar konser ramah lingkungan itu merupakan bagian dari upaya kolektif global menyelamatkan bumi yang juga diikuti oleh pemerintah Republik Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, dalam acara Net Zero Summit and B20 Investment Forum Opening Ceremony, 11 November 2022 lalu, menyampaikan bahwa Indonesia bisa mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal.

“Jika 14 anggota G20 yang paling intensif karbon mengurangi emisi CO2 per kapita mereka ke rata-rata global, itu akan menghilangkan 11,8 Miliar ton emisi CO2, yang setara dengan 34 persen emisi global dan 18 kali seluruh emisi Indonesia tahun 2019. Transisi Energi ini membutuhkan dekarbonisasi di sektor pembangkit listrik dan penggunaan akhir,” kata Luhut, seperti dilansir maritim.go.id.

Dengan deklarasi itu, agaknya pemerintah harus punya sikap yang jelas dan konkret, seperti yang dilakukan oleh Coldplay. Pemerintah harus bertindak segera dengan melakukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan ihwal pengurangan emisi karbon.

Penulis: Sunardi

BAGIKAN :

ARTIKEL LAINNYA

KOMENTAR

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

[…] Harry Styles. Mata penyanyi berkebangsaan Inggris tersebut terkena benda terbang ketika manggung di konser Love On Tour di Wina, Austria, Sabtu (8/7/2023). Styles, sayangnya, bukan orang pertama yang […]

[…] Baca juga: Apa Bedanya Konser Ramah Lingkungan Coldplay dengan Konser Biasa? […]