FOMOMEDIA – El Nino diperkirakan bakal membuat suhu bumi naik 1,5° C. Dengan begitu, temperatur bumi akan mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah.
Dalam lima tahun ke depan, temperatur bumi diprediksi akan mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah, sekaligus melewati ambang batas kenaikan 1,5° C yang ditetapkan pada Perjanjian Paris 2015.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada Rabu (17/5/2023) waktu setempat. Menurut WMO, kemungkinan temperatur bumi akan mencapai titik tertinggi dalam sejarah mencapai 66%.
Sebelumnya, tercatat bahwa, pada 2016, bumi pernah mencapai suhu tertinggi, yaitu ketika terjadi kenaikan 0,99° C dibandingkan suhu rata-rata abad ke-20. Diperkirakan, dalam lima tahun mendatang, rekor tersebut akan pecah.
Para ilmuwan menyatakan, El Nino punya peran besar dalam menaikkan suhu bumi. Keberadaan El Nino ini bakal semakin meningkatkan temperatur bumi yang sudah panas karena aktivitas seperti pembakaran batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Kendati begitu, WMO juga menyebutkan bahwa bumi tidak akan mengalami kenaikan temperatur 1,5° C secara permanen.
“Laporan ini tidak serta merta berarti kita bakal melewati ambang batas 1,5° C seperti yang dirinci dalam Perjanjian Paris, yang merujuk pada pemanasan jangka panjang. Walau demikian, WMO memperingatkan bahwa kita akan melewati ambang batas 1,5° C secara temporer tetapi dengan frekuensi yang makin meningkat,” ujar Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas, dikutip dari Associated Press.
“Sejauh ini kita belum bisa menekan pemanasan dan masih bergerak ke arah yang benar-benar salah,” sambungnya.
Peringatan Penting bagi Manusia
Sementara itu, menurut ilmuwan iklim asal Inggris, Leon Hermanson, kenaikan suhu dalam satu tahun sebetulnya tidak berarti apa-apa karena para ilmuwan biasanya menggunakan standar jangka waktu 30 tahun.
Kendati begitu, kemungkinan suhu bumi naik melewati ambang batas 1,5° C itu terus meningkat seiring berjalannya waktu. Satu dasawarsa silam, kemungkinan itu terjadi hanya 10% dan kini angkanya sudah menyentuh 66%. Artinya, ucapan Taalas bahwa “kita masih bergerak ke arah yang benar-benar salah” itu valid adanya.
Adapun, menurut ilmuwan iklim dari perusahaan teknologi Stripe and Berkeley Earth, Zeke Hausfather, suhu bumi tidak akan naik 1,5° C secara permanen sampai setidaknya pertengahan 2030-an. Namun, kata Hermanson, “Kami melihat laporan ini sebagai barometer akan dekatnya kita pada ambang batas yang telah ditetapkan.”
Selama ini, suhu bumi tetap terjaga tidak melewati ambang batas berkat fenomena yang disebut La Nina. La Nina sendiri merupakan kebalikan dari El Nino. Jika El Nino menghangatkan permukaan bumi, La Nina mendinginkan. Terakhir kali El Nino terjadi adalah pada 2016, ketika suhu bumi mencapai titik tertinggi.
Konsekuensi datangnya El Nino sendiri, selain meningkatkan suhu permukaan bumi, adalah potensi terjadinya kekeringan, khususnya di wilayah Amazon.
Penulis: Sunardi
[…] kita sadari ternyata suhu bumi sudah meningkat dalam setahun terakhir. Tak main-main, ambang batas kritis pemanasan global sebesar […]