FOMOMEDIA – Ganja jadi salah satu tumbuhan yang sering disalahgunakan. Gara-gara permen ganja, anak-anak Jamaika jadi berhalusinasi dan muntah-muntah.
Ganja atau tumbuhan yang memiliki nama latin Cannabis sativa baru saja menimbulkan korban. Bukan kawanan domba di Yunani, kali ini lebih dari 60 anak-anak di Jamaika harus dilarikan ke rumah sakit.
Anak-anak tersebut diketahui telah mengonsumsi permen yang mengandung ganja. Menurut laporan BBC, seorang pemuda bernama Fayval Williams telah membagikan kisahnya di X, nama baru untuk Twitter.
Menurut Williams, anak-anak usia sekolah dasar tersebut berasal dari kawasan St Ann’s Bay, sekitar 80 kilometer dari ibu kota Kingston. Anak-anak yang dilarikan ke rumah sakit, kata Williams, telah mengalami muntah hingga halusinasi.
“Para dokter dan perawat melakukan semua yang mereka bisa untuk memastikan para siswa pulih,” kata Williams, dikutip dari BBC.
“Seorang anak kecil bilang dia hanya makan sebutir permen. Begitulah ampuhnya produk ini. Berbahaya!” lanjutnya.
Kini, para dokter dan perawat melakukan usaha maksimal. Bahkan, para anak-anak yang menjadi korban telah mendapatkan infus.
Dari total 60 anak tersebut, mayoritas berusia antara 7 hingga 12 tahun. Anak-anak tersebut tidak hanya berasal dari sekolah yang sama, bahkan sekolah yang ada di sekitar St Ann’s Bay juga terkena dampak permen itu.
Satu Merek
Diketahui bahwa permen yang dikonsumsi anak-anak Jamaika tersebut berasal dari satu merek yang sama. Bahkan, menurut penuturan kepala sekolah, permen tersebut diedarkan oleh satu orang saja.
WIlliams pun mengunggah merek permen yang dikonsumsi anak-anak itu. Di dalam kemasan, seperti dilaporkan BBC, sudah diberi peringatan bahwa permen itu tidak untuk dikonsumsi anak di bawah umur.
Permen itu diketahui mengandung 100 miligram zat psikoaktif Delta-8 tetrahydrocannabinol (THC) yang dianggap memiliki dosis tinggi, bahkan untuk orang dewasa. Food and Drug Administration (FDA/Badan Pengawas Obat dan Makanan) Amerika Serikat (AS) menyebut, kandungan Delta-8 memiliki efek memabukkan.
FDA sendiri tidak menyetujui adanya merek permen itu. Apalagi, permen tersebut diproduksi di sebuah perusahaan yang berbasis di California, AS, di mana ganja dilegalkan.
Kini, Menteri Kesehatan Jamaika Christopher Tufton akan melarang izin impor makanan yang mengandung obat-obatan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Tufton menyusul adanya kasus lain, di mana 90 anak jatuh sakit akibat memakan muffin mengandung narkoba.
Penulis: Sunardi
Editor: Yoga
Ilustrator: Salsa